Tentang Komodo
Binatang komodo memiliki panjang 3 meter dan berat 90 kg, adalah spesies kadal terbesar di dunia yang kini dinyatakan sebagai salah satu dari 7 keajaiban alam di dunia.
Ukurannya yang besar ini berhubungan dengan gejala gigantisme pulau, yakni kecenderungan meraksasanya tubuh hewan-hewan tertentu yang hidup di pulau kecil terkait dengan tidak adanya mamalia karnivora di pulau tempat hidup komodo dan laju metabolism komodo yang kecil. Karena besar tubuhnya, kadal raksasa ini menduduki posisi predator puncak yang mendominasi ekosistem tempat hidupnya.
Hewan ini secara alami hanya ditemukan di Pulau Komodo, NTT, Indonesia. Hidup di padang rumput kering yang terbuka, sabana dan hutan tropis. Mereka aktif pada siang hari walaupun kadang-kadang aktif pada malam hari.
Komodo dapat berlari hingga 20 kilometer per jam pada jarak yang pendek, berenang sangat baik dan mampu menyelam sedalam 4,5 meter serta pandai memanjat pohon menggunakan cakarnya yang kuat. Untuk menangkap mangsa di luar jangkauannya, hewan ini dapat berdiri dengan kaki belakangnya dan menggunakan ekornya sebagai penunjang.
Untuk tempat berlindung, hewan ini menggali lubang sedalam 1-3 meter dengan tungkai depan dan cakarnya yang kuat. Karena besar tubuhnya dan kebiasaan tidur di dalam lubang, komodo dapat menjaga panas tubuhnya selama malam hari dan mengurangi waktu berjemur pada pagi berikutnya.
Tempat persembunyiannya biasanya berada di daerah perbukitan dengan semilir angin laut, terbuka dari vegetasi. Tempat ini umumnya merupakan lokasi strategis untuk menyergap rusa.
Komodo dapat menemukan mangsa dengan menggunakan penciumannya yang tajam dan dapat menemukan hewan yang mati atau sekarat pada jarak hingga 9,5 kilometer.
Taman Nasional Komodo
Pada tahun 1915 pemerintah Belanda akhirnya menetapkan Pulau Komodo sebagai wilayah konservasi alam untuk binatang Komodo. Pada tahun 1986 Taman Nasional Komodo dinyatakan sebagai World Heritage Site (Situs Warisan Dunia) dan Man and Biosphere Reserve (Cagar Biosfer Dunia) oleh UNESCO.
Memiliki total luas sejumlah 1.817 km², di wilayah konservasi ini hidup 2500 ekor komodo yang tersebar di beberapa tempat utama yaitu Pulau Komodo, Pulau Rinca, Pulau Padar dan Gili Motang. Habitat komodo adalah alam terbuka dengan padang rumput savanna, hutan hujan, pantai berpasir putih, batu karang, dan pantai yang airnya jernih. Di kawasan ini, dapat ditemukan binatang lain seperti kuda, banteng liar, rusa, babi hutan jantan, ular, kera, dan berbagai jenis burung.
Taman Nasional Komodo juga memiliki biota bawah laut yang menakjubkan. Para penyelam menyatakan bahwa perairan komodo merupakan salah satu tempat menyelam terbaik di dunia. Dengan pemandangan bawah laut yang memukau di mana terdapat 385 spesies karang yang indah, hutan mangrove dan rumput laut, juga sebagai rumah bagi ribuan spesies ikan, 70 jenis bunga karang, 10 jenis lumba-lumba, 6 macam paus, penyu hijau, dan berbagai jenis hiu dan ikan pari.
Lokasi ini dapat dicapai dari Kupang, naik pesawat ke Ende kemudian diteruskan dengan minibus ke kota Labuhan Bajo selama 10 jam perjalanan, setibanya di sana menuju ke Pulau Komodo dengan menggunakan speed boat selama 2 jam.
Kata Komodo Tentu tidak asing lagi bagi kita yang tahu bahwa komodo adalah nama reptil purba yang masih tersisa pada zaman sekarang. Kita juga pasti sepakat apabila hewan melata yang hanya terdapat di Indonesia khususnya Nusa Tenggara Timur ini perlu dilestarikan keberadaannya. Namun banyak sekali faktor-faktor yang menyebabkan populasi komodo ini semakin berkurang setiap tahunnya, bahkan usaha dari pemerintah pun seakan sia-sia ditambah dengan kesadaran masyarakat yang masih sangat rendah. Maka dari itu, pada kesempatan kali ini saya akan berbagi sedikit cerita tentang komodo dan bagaimana personal action untuk membantu konservasi komodo
Binatang komodo memiliki panjang 3 meter dan berat 90 kg, adalah spesies kadal terbesar di dunia yang kini dinyatakan sebagai salah satu dari 7 keajaiban alam di dunia.
Ukurannya yang besar ini berhubungan dengan gejala gigantisme pulau, yakni kecenderungan meraksasanya tubuh hewan-hewan tertentu yang hidup di pulau kecil terkait dengan tidak adanya mamalia karnivora di pulau tempat hidup komodo dan laju metabolism komodo yang kecil. Karena besar tubuhnya, kadal raksasa ini menduduki posisi predator puncak yang mendominasi ekosistem tempat hidupnya.
Hewan ini secara alami hanya ditemukan di Pulau Komodo, NTT, Indonesia. Hidup di padang rumput kering yang terbuka, sabana dan hutan tropis. Mereka aktif pada siang hari walaupun kadang-kadang aktif pada malam hari.
Komodo dapat berlari hingga 20 kilometer per jam pada jarak yang pendek, berenang sangat baik dan mampu menyelam sedalam 4,5 meter serta pandai memanjat pohon menggunakan cakarnya yang kuat. Untuk menangkap mangsa di luar jangkauannya, hewan ini dapat berdiri dengan kaki belakangnya dan menggunakan ekornya sebagai penunjang.
Untuk tempat berlindung, hewan ini menggali lubang sedalam 1-3 meter dengan tungkai depan dan cakarnya yang kuat. Karena besar tubuhnya dan kebiasaan tidur di dalam lubang, komodo dapat menjaga panas tubuhnya selama malam hari dan mengurangi waktu berjemur pada pagi berikutnya.
Tempat persembunyiannya biasanya berada di daerah perbukitan dengan semilir angin laut, terbuka dari vegetasi. Tempat ini umumnya merupakan lokasi strategis untuk menyergap rusa.
Komodo dapat menemukan mangsa dengan menggunakan penciumannya yang tajam dan dapat menemukan hewan yang mati atau sekarat pada jarak hingga 9,5 kilometer.
Taman Nasional Komodo
Pada tahun 1915 pemerintah Belanda akhirnya menetapkan Pulau Komodo sebagai wilayah konservasi alam untuk binatang Komodo. Pada tahun 1986 Taman Nasional Komodo dinyatakan sebagai World Heritage Site (Situs Warisan Dunia) dan Man and Biosphere Reserve (Cagar Biosfer Dunia) oleh UNESCO.
Memiliki total luas sejumlah 1.817 km², di wilayah konservasi ini hidup 2500 ekor komodo yang tersebar di beberapa tempat utama yaitu Pulau Komodo, Pulau Rinca, Pulau Padar dan Gili Motang. Habitat komodo adalah alam terbuka dengan padang rumput savanna, hutan hujan, pantai berpasir putih, batu karang, dan pantai yang airnya jernih. Di kawasan ini, dapat ditemukan binatang lain seperti kuda, banteng liar, rusa, babi hutan jantan, ular, kera, dan berbagai jenis burung.
Taman Nasional Komodo juga memiliki biota bawah laut yang menakjubkan. Para penyelam menyatakan bahwa perairan komodo merupakan salah satu tempat menyelam terbaik di dunia. Dengan pemandangan bawah laut yang memukau di mana terdapat 385 spesies karang yang indah, hutan mangrove dan rumput laut, juga sebagai rumah bagi ribuan spesies ikan, 70 jenis bunga karang, 10 jenis lumba-lumba, 6 macam paus, penyu hijau, dan berbagai jenis hiu dan ikan pari.
Lokasi ini dapat dicapai dari Kupang, naik pesawat ke Ende kemudian diteruskan dengan minibus ke kota Labuhan Bajo selama 10 jam perjalanan, setibanya di sana menuju ke Pulau Komodo dengan menggunakan speed boat selama 2 jam.
Kata Komodo Tentu tidak asing lagi bagi kita yang tahu bahwa komodo adalah nama reptil purba yang masih tersisa pada zaman sekarang. Kita juga pasti sepakat apabila hewan melata yang hanya terdapat di Indonesia khususnya Nusa Tenggara Timur ini perlu dilestarikan keberadaannya. Namun banyak sekali faktor-faktor yang menyebabkan populasi komodo ini semakin berkurang setiap tahunnya, bahkan usaha dari pemerintah pun seakan sia-sia ditambah dengan kesadaran masyarakat yang masih sangat rendah. Maka dari itu, pada kesempatan kali ini saya akan berbagi sedikit cerita tentang komodo dan bagaimana personal action untuk membantu konservasi komodo
Komodo (Varanus komodoensis) merupakan hewan
endemik Indonesia yang hanya ditemukan di beberapa tempat saja. Menurut
Auffenberg (1981), penyebaran komodo meliputi Pulau Flores bagian barat, Pulau
Komodo, Pulau Rinca, Pulau Padar, Gilimotong dan Pulau Mada Sumbi. Penyebaran
di Pulau Flores ada 2 bagian yaitu dibagian barat Pulau Flores mulai dari
Labuan Bajo hingga Nanggili, di bagian Pantai Utara mulai dari Dampek sampai
sebelah barat Riung
. Gambar 1. Komodo (Sumber:Labuan Bajo)
Komodo merupakan satwa yang masuk dalam daftar
Appendix I Convention on International Trade in Endangered Species of Wild
Fauna and Flora (CITES) dan dikategorikan sebagai “vulnerable” atau “rentan”
oleh International Union for the Conservation of Nature and Natural Resources
(IUCN). Sejak tahun 1986, komodo ditetapkan sebagai satwa “rare” atau “langka”
oleh IUCN Conservation Monitoring Centre
Pada tahun 1915 pemerintah Belanda akhirnya menetapkan Pulau Komodo sebagai wilayah konservasi alam untuk binatang Komodo. Pada tahun 1986 Taman Nasional Komodo dinyatakan sebagai World Heritage Site (Situs Warisan Dunia) dan Man and Biosphere Reserve (Cagar Biosfer Dunia) oleh UNESCO.
Memiliki total luas sejumlah 1.817 km², di wilayah konservasi ini hidup 2500 ekor komodo yang tersebar di beberapa tempat utama yaitu Pulau Komodo, Pulau Rinca, Pulau Padar dan Gili Motang. Habitat komodo adalah alam terbuka dengan padang rumput savanna, hutan hujan, pantai berpasir putih, batu karang, dan pantai yang airnya jernih. Di kawasan ini, dapat ditemukan binatang lain seperti kuda, banteng liar, rusa, babi hutan jantan, ular, kera, dan berbagai jenis burung.
Taman Nasional Komodo juga memiliki biota bawah laut yang menakjubkan. Para penyelam menyatakan bahwa perairan komodo merupakan salah satu tempat menyelam terbaik di dunia. Dengan pemandangan bawah laut yang memukau di mana terdapat 385 spesies karang yang indah, hutan mangrove dan rumput laut, juga sebagai rumah bagi ribuan spesies ikan, 70 jenis bunga karang, 10 jenis lumba-lumba, 6 macam paus, penyu hijau, dan berbagai jenis hiu dan ikan pari.
Lokasi ini dapat dicapai dari Kupang, naik pesawat ke Ende kemudian diteruskan dengan minibus ke kota Labuhan Bajo selama 10 jam perjalanan, setibanya di sana menuju ke Pulau Komodo dengan menggunakan speed boat selama 2 jam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar